nusakini.com, - Wakil Bupati (Wabup) Garut, Putri Karlina mengaku terkesima dengan potensi keuntungan beternak domba saat mengunjungi Peternak Milenial Bodas Farm di Desa Cigawir, Kecamatan Selaawi, Rabu (19/3/2025).

Kunjungan ini menegaskan dukungan pemerintah daerah terhadap generasi muda yang terjun ke dunia peternakan.

Putri Karlina mengapresiasi pengelolaan peternakan yang dilakukan oleh Dadan Haryana Rahayu dan istrinya.

Ia terkejut mengetahui bahwa beternak domba dapat memberikan keuntungan luar biasa.

"Ternyata ya, karena saya pebisnis kafe, beternak domba itu luar biasa keuntungannya juga. Dan ini gak susah-susah amat ya, Kang," ujarnya.

Lebih lanjut, Wabup Putri menekankan bahwa beternak domba bisa menjadi alternatif usaha yang menjanjikan, sejajar dengan sektor kuliner atau hiburan. Ia juga mengapresiasi para peternak muda yang berkontribusi dalam melestarikan populasi domba Garut, yang merupakan ikon kebanggaan daerah.

"Mencari uang tidak melulu harus jadi karyawan atau membuka usaha di bidang hiburan dan kuliner. Menjadi peternak justru bisa lebih menikmati hidup," ungkapnya.

Di akhir kunjungannya, Putri Karlina berharap Bodas Farm terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

"Sukses selalu untuk Domba Bodas Farm, Kang Dadan beserta istri. Semoga peternakannya makin luas," katanya.

Kapasitas dan Potensi Bisnis Bodas Farm

Owner Domba Bodas Farm, Dadan Haryana Rahayu, menjelaskan bahwa peternakan yang ia kelola berdiri di atas lahan kandang seluas 60 tumbak dengan lahan hijauan sekitar 1 hektare. Kapasitas kandang dapat menampung hingga 250 ekor domba.

"Populasinya perhari ini hampir 180 ekor, bisa kemungkinan ditambah lagi," lanjutnya.

Menurutnya, usaha peternakan domba memiliki potensi keuntungan besar, dengan pendapatan mencapai Rp20–30 juta per bulan. Harga domba di Bodas Farm bervariasi, mulai dari Rp600 ribu hingga Rp7 juta per ekor. Selama Ramadan, permintaan domba meningkat dengan pengiriman ke berbagai daerah, seperti Cikampek, Banten, Ciamis, Majalengka, dan Bandung.

Dadan berharap pemerintah daerah lebih memperhatikan peternak muda, terutama dalam pengembangan teknologi peternakan dan penyediaan lahan hijauan. Ia menyampaikan permintaannya terutama dukungan untuk alat-alat peternakan yang harganya sulit dijangkau serta pengembangan lahan hijauan.

"Seperti halnya alat-alat teknologinya di peternakan yang kami tidak bisa jangkau harganya, kemudian dari untuk pengembangan dari segi lahannya, karena kebanyakan dari kami banyak keterbatasan dari lahan hijauan terutama,"pungkasnya. (*)